July 18, 2016

Nostalgia Orientasi Sekolah (SMP-SMA)

Hari ini menjadi hari pertama anak-anak kembali masuk sekolah sekaligus hari pertama tahun ajaran baru dimulai. Sudah berapa lama sejak terakhir masuk sekolah ya? Hahaha :p Saya sepertinya sudah lupa rutinitas memakai seragam dan atribut sekolah setelah sekian lama kuliah pakai dress code “bebas rapi“ hihihi.

Gambar dari sini
Musim tahun ajaran baru biasanya identik dengan orientasi sekolah. Saya kurang tau kalau di SD zaman sekarang ya, setau saya dulu yang mengadakan orientasi sekolah biasanya hanya SMP, SMA, dan pendidikan tinggi. Ketika saya masuk SMP, SMA, kemudian kuliah pun saya harus melewati masa orientasi terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas sebagai pelajar/mahasiswa *macam kolom pekerjaan di KTP ya :p* 

Lamanya orientasi ini beragam. Ada yang 2-3 hari, ada yang seminggu penuh lengkap dengan malam keakrabannya. Ada yang sampai harus menginap segala. Menurut salah seorang senior, kami harus ikut sehingga kami tau situasi sekolah, kenal dengan semua perangkat sekolah, dan diharapkan kami siap beradaptasi dengan sekolah baru, terutama menjalani kesibukan sebagai siswa di sekolah favorit *tsaaaah*. Ini katanyaaa kakak-kakak senior yaaaa... :p

Ketika SMP, agak-agak lupa sih, tapi sepertinya saya menjalani orientasi pertama di sore hari. Agendanya adalah latihan baris-berbaris, menggunakan baju olahraga terakhir dari SD masing-masing. Ini berlangsung sampai kurang lebih tiga hari. Dengan bekal pengetahuan cemen saya tentang orientasi sekolah, dulu saya sudah keder duluan karena takut disuruh aneh-aneh oleh senior. Nyatanya? Yaaa ada sih senior sejak SD dulu yang dari awal sudah “narget“ mau ngerjain saya, saya disuruh ke kelas sebelah, pilih cowok paling ganteng *saya asal tunjuk aja sih*, lalu kembali ke kelas. Saya kira ngerjainnya ditujukan ke saya, ternyata malah si cowok terpilih ini yang dikerjain, disuruh ngerayu saya, wkwkwkwkwk XD ya maaf, entah siapapun kamu, saya nggak bermaksud ngerjain loh, hahaha *jadi penasaran juga sih ini dulu korbannya siapa yaaa... ~.~

Selebihnya sih semua kegiatan yang kami lakukan bermanfaat kok. Yang paling bermanfaat tentu saja adalah materi ini itu ini itu termasuk informasi kegiatan ekstrakurikuler yang bisa kami pilih. Tiap orang wajib ikut Pramuka, dan satu lagi bebas pilih (ada 20 ekskul). Tidak dibatasi mau ikut berapa sih, tapi minimal pilih dua macam. Ketika itu saya memilih ikut Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan Conversation.

Saya ingat dulu juga ada materi tentang kapan dan bagaimana cara membayar SPP. Ini penting loh, terutama karena memang ruangan Tata Usaha di SMP saya dulu tidak seberapa, sehingga kami diberi jadwal untuk membayar. Tidak boleh asal grudukan, hohoho.

Oh iya sih, ada yang nggak penting sama sekali -___- kami pernah berkeliling sekolah, dijelaskan tentang masing-masing ruangan beserta fungsinya masing-masing, tapi dengan memakai topi dari koran sepanjang perjalanan. *krik krik krik* Dear Kakak OSIS, segitu desperate-nya kah kalian sampai merasa melihat kami bertopi koran itu lucu? -___-“ Semoga sekarang sudah tak begitu lagi ya... seingat saya di tahun berikutnya sudah tak ada sih yang begitu-begitu.

Tiga tahun berikutnya di zaman SMA, orientasinya sama saja sih. Latihan baris-berbaris di sore hari, materi di siang hari. Bedanya kami belum tau akan masuk kelas berapa karena baru mengikuti tes pembagian kelas di hari-hari terakhir orientasi. Kami dibagi menjadi beberapa gugus, dan sepertinya ketika itu saya masuk ke gugus E. Senior yang menjadi penanggung jawab tiap gugus ada 2 orang. Kalau di SMA ini, saya merasa senior ingin kami menjadi lebih setia kawan sih. Beberapa kali kami diuji mau mendapat hukuman bersama atau tidak karena kesalahan satu orang saja. Kadang yang dimaksud “kesalahan“ ini tak masuk akal sih. Tapi yaaa diapresiasi lah ya karena ada tujuan baiknya.

Ada juga tugas untuk berburu tanda tangan kakak OSIS ketika itu. Mungkin maksudnya adalah untuk saling mengenal ya. Tapiii... ada juga tuh oknum yang kalau untuk dapat tanda tangannya minta dibawakan coklat dulu, Si*****ueen pula. Demi apa sih, Kak? Nggak bisa beli sendiri apa gimana? Duit jajan saya pas-pasan nih. Mau beli coklat enak juga kudu nabung dulu, nggak asal nadahin tangan sama orang tua. *kok jadi curhat?wkwkwkwk* Jadi maaf ya, saya cari tanda tangan lain yang gratisan.. :p Senior lain ada yang minta kami berkenalan dulu dengan security sekolah, ada yang meminta kami menyebutkan Pancasila, atau bernyanyi lagu nasional, lebih realistis toh. Hohoho. Jadi wajar kan kalau si kakak-peminta-coklat itu saya sebut oknum? :D

Di akhir masa orientasi, kami menginap di sekolah selama semalam sebagai malam keakraban. Meskipun sebenarnya kami baru boleh tidur jam 11 malam dan sudah harus bangun jam 3 pagi untuk tahajud bersama, tapi so far saya menikmati acaranya sih. Besoknya kami melakukan kegiatan bersih sekolah, bakti sosial pada warga sekitar sekolah, dan pengumuman pembagian kelas. Kemudian sebelum pulang, kami disiram *literally* dengan air berember-ember yang menandakan orientasi sekolah telah usai. Fiyuuuh.

Masih mau lanjut ke zaman kuliah? Lanjut postingan berikutnya ya. See you on the next post *dadahdadahcantik XD

No comments:

Post a Comment