April 27, 2016

Inspiring People #3


Harta yang paling berharga adalah keluarga.

Hayooo… siapa yang baca kutipan di atas sambil nyanyi? :D Hampir semua generasi 90an mengenal kutipan ini. Sinetronnya pun booming sekali di jamannya. Tapi kali ini saya bukan sedang ingin membahas sinetron. Kali ini saya kembali menulis Inspiring People versi saya yang ketiga ^^
Sosok yang menginspirasi saya kali ini pernah jadi lagi-lagi teman kuliah. Deeeuuuhh… saya bersyukur sekali masuk Farmasi Unair karena dipertemukan dengan banyak orang yang menginspirasi saya untuk jadi lebih baik. Yeeeaaay! :D  *jadi ngelantur
Saya yakin tidak banyak dari teman saya lainnya yang cukup dekat dan mengenal orang ini. Saya beruntung sekali bisa menjadi salah satu yang dia percaya untuk bisa dekat dengannya. Dari luar, orang ini terlihat sangat cuek, cenderung berantakan, jutek, dan entahlah bagaimana saya mendeskripsikannya. Pokoknya ruwet dan kayak nggak bisa didekati gitu lo. Saya dulu curiga orang ini akan menerkam kalo saya dekat-dekat -____-“  *oke ini lebay
Tapi di balik sikapnya yang seakan tidak peduli itu, saya tau sekali bahwa dia adalah seorang yang sangat penyayang, mudah tersentuh, dan teramat sangat mudah mengalah #nyesss :’) Ya, dilarang menilai seseorang hanya dari luarnya saja ini memang benar sekali dan berlaku di mana-mana.

April 21, 2016

Another Social Media Story

Halooo~~~
Entah sudah berapa lama saya membiarkan blog ini terbengkalai. Hiks, sedih sendiri sih rasanya nggak bisa sering-sering nulis. Karena itu bisa jadi hidup saya lagi kacau-kacaunya atau mungkin lagi sibuk-sibuknya di kantor  TT-TT *maklum buruh pabrik* Ini juga entah kenapa, rasanya sedang ingin ngetik-ngetik saja sih. Mendadak nggak mood. Daripada banting-banting hape kan mendingan nulis.
Oiya, #People of Inspiration-nya masih akan saya lanjutkan lain hari ya. Semoga nggak kelupaan dan sempat menulis lagi, hehehe *toyorpalasendiri

Ngomong-ngomong nih, salah satu trigger saya menulis kali ini adalah karena sudah beberapa kali nih saya bertemu orang yang –kalau boleh saya bilang- galaaau saja kerjaannya. Nggak konsisten. Saya yang awalnya nggak ngurus –karena memang bukan urusan saya- jadi ikut keseret-seret. Dulu sekali nih, si oknum ini sering muncul dan wira-wiri di TL saya mengeluhkan ini itu. Saya cuekin saja sih, meski sempat bertanya-tanya, sedikit khawatir juga orang ini sedang ada masalah apa. Tapi karena saya bukan siapa-siapanya, saya ngggak sampai yang menghubungi untuk bertanya, hanya memantau saja. Pikir saya, tidak lama lagi pasti curhat lagi deh orang ini di medsos, hahaha. Benar juga sih, tidak lama, ada lagi rentetan kesedihan-kesedihan lain, meskipun saya masih belum bisa merangkai masalah sebenarnya apa. *sepertinya pas ini saya lagi kurang kerjaan :D