April 23, 2015

Titip Rindu Buat Ayah :')

Cuaca yang kurang mendukung membuat saya harus berangkat bekerja dengan sedikit kebasahan. Sejak semalam, Cikarang diguyur hujan deras-gerimis-rintik-rintik-deras lagi-gerimis terus saja begitu sampai pagi. Rasanya malas sekali beranjak dari kasur, hahahaha
Mungkin benar kata Utopia dalam lagunya “Hujan”
Aku selalu bahagia. Saat hujan turun. Karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri.

Saya punya banyak kenangan bersama orang kesayangan dan hujan. Saya pernah berhenti di depan sebuah toko dalam perjalanan ke Surabaya bersama ayah. Kami menunggu hujan reda sambil saya mendengarkan cerita ayah tentang jaman masa kecilnya ke Surabaya dengan naik kapal kecil melewati Selat Madura.

April 17, 2015

(sedang absurd membahas) Sinetron

Orang Indonesia yang punya televisi (TV) di rumahnya pasti pernah nonton sinetron. Yaaa… tidak harus yang mantengin di depan TV setiap hari sih, minimal pasti pernah liat iklannya lah ya.
Yang kadang dibumbui potongan-potongan adegan menegangkan dan bikin penasaran buat nonton gitu *meskipun kadang nggak mempan buat saya :p

Sejak kecil saya cukup tau beberapa sinetron yang pernah happening di kalangan emak-emak atau nenek sekitar rumah saya. Sebutlah sinetron Tersanjung yang fenomenal itu, Tersayang, Kehormatan, Takdir *eh benar nggak sih, pokoknya yang main Teh Desi Ratna Sari* dan masih banyak lagi deh. Pemeran utamanya antara lain Jihan Fahira, Lulu Tobing, Adam Jordan, Gunawan, Paramitha Rusadi, dan siapa lagi ya saya lupa, hahaha.

April 14, 2015

Tentang Berteman :)

Sudah lama tidak bersua dan berbagi cerita *kibas kibas debu

Jadi berhubung mood sedang tidak karuan, rasanya saya ingin menulis saja. Lumayan lah mengurangi pikiran-pikiran negatif di kepala.

Sejak bulan April ini, saya tidak lagi sekantor dengan suami. Meskipun dulu beda departemen, tapi setidaknya kami masih bisa berangkat dan pulang bersama, makan siang bersama, dan bertemu di ruang meeting yang sama pada meeting koordinasi bulanan.
Sekarang ini jam masuk kami berbeda, apalagi jam pulang. Sempat makan siang bersama, tapi dengan menu yang berbeda. Dan tentu saja, kami menghadapi orang-orang yang berbeda sekarang.