November 4, 2016

The Second Year

Ternyata sudah dua tahun berlalu sejak postingan perdana blog ini dibuat. Dalam dua tahun, artikelnya cuman 60an, hwakakakakak *ngapain aja gueh*

Tapi yasudahlah yaaa… sudah bagus saya nggak kena writer’s block berkepanjangan. Sudah bagus blog ini sekarang didekor-dekor cantik begini. Sudah bagus sekarang jadi sering dapat topik ecek-ecek buat ditulis. Lumayan lah buat menuh-menuhin isi blog. Yippieee~~~ *lari keliling lapangan*

Semoga blog ini makin sering diisi, bisa bermanfaat, tak disalahartikan atau disalahgunakan orang-orang tak bertanggungjawab. Semoga saya jadi makin semangat bikin tulisan yang ada gunanya bukan curhatan melulu dan semoga saya nggak males riset buat bikin tulisan yang berbobot. RISET, NAK, RISET! *pasangikatkepala*

***
Akhir-akhir ini saya juga sudah cukup sering update blog. Baik itu sekedar menulis bersama #FeelingFriday atau menyunting tulisan-tulisan sebelumnya. Blog saya isinya yaaa begini-begini aja sih, sesuka hati saya, terserah mood-nya mau ke mana, hahaha. Saya masih malas bikin tulisan yang berat-berat karena malas risetnya.

Jadi mau bikin tulisan serius yang butuh ketepatan data atau statistik gitu malasnya ampun-ampunan deh. Bikin tulisan yang banyak foto-fotonya saya juga kurang demen karena fotografer pribadi saya –baca: Abang- lagi nggak pegang kamera bagus di sini. *ah alasan :p Padahal sibuk ngurusi rumah sama kucing-kucing yang cerewet banget sepanjang hari *pukpukAbang Jadi ya terima sajalah ya kalau blog ini hanya akan berkisar pada cerita kehidupan saya, mwahahaha

Nah, ngomong-ngomong tentang blog nih. Hari gini siapa sih yang tak ingin punya penghasilan tambahan sekaligus makin dikenal? Melihat kesuksesan beberapa blogger terkenal yang diperoleh dari mengelola blog mungkin membuat sebagian dari kita (kiittaaa? :p) juga ingin demikian. 

Memangnya salah? 

Nggak lah. Kan lumayan dapat duit tambahan. Kalau yang masih jomblo, lumayan lah buat pencitraan, siapa tau ada pembaca blog-nya yang mau, hahaha *dikeroyok.

Suka-suka kita kan ya mau bikin blog tujuannya untuk apa. Mau diisi artikel, diisi pesan sponsor, diisi berita sepak bola, diisi tutorial hijab, diisi puisi-puisi cinta, atau mau diisi curhat-curhat macam blog saya juga terserah. Yang ngelola kan kita, nggak usahlah mikirin isi kepala mereka-mereka :p

Untuk saya pribadi, sejauh ini blog saya adalah tempat menuangkan ide-ide yang ada di kepala atau rekam jejak peristiwa yang tetap bisa saya baca di kemudian hari. Ide di kepala ini kadang topiknya bisa berat-berat *kayak saya* semacam Polemik Dokter vs Apoteker, Kenaikan Gaji Buruh, atau Masalah Vaksin Palsu yang booming kemarin-kemarin.

Tapiii… ya seperti yang dijelaskan di atas itu tadi. Saya-nya malas, hahaha, aneh saja sih rasanya membuat tulisan dengan isu sensitif begini tanpa riset, sumber informasi, dan data yang akurat. Kalau hanya sekedar Opini icik-icik gitu yaaa bisa saja sih, tapi ya gitu, tulisannya jadi cethek, wkwkwkwk makanya di blog saya banyak kan tulisan macam begini, hahaha
 Kadang tulisan saya juga bisa berisi review produk yang sedang saya gunakan dan saya puas sekali dengan hasilnya. Siapa tau ada yang pingin pakai juga tapi masih ragu dengan hasilnya, jadi saya bagikan sajalah sekalian. Tapi saya menahan diri untuk tidak mereview produk atau jasa yang saya anggap jelek sih. Ya buat apa, lha wong saya sama produk atau jasanya aja nggak suka kok. Mau nulisnya juga jadi males kan? bisa bikin bad-mood soale hahaha :p

Saya baru mulai ngeblog tahun 2014 lalu, ketika saya sedang menunggu pengumuman kelulusan di kampus dan menunggu waktunya Yudisium Profesi sebelum bertolak kerja ke Cikarang lagi. Ketika itu saya masih awam sekali dengan dunia blog *sekarang juga maseeeh :p. Saya juga cuma tertarik membaca blog Meta Hanindita atau The Naked Traveler-nya Trinity doang, sisanya mungkin hanya berkunjung ke blog beberapa teman kuliah yang sudah lama tak update lagi. Mbak, mbak, itu blog-nya banyak sarang burungnya udahan, Mbak.. Ayo nulis lagi lhaaa… biar saya ada temennya lagi XD


Blog saya sangat terinspirasi oleh blognya Meta Hanindita sejak dulu. Entah kenapa. Seru aja gitu, hahaha. Dia kan dokter spesialis anak ya *cita-cita nggak kesampaian*, penyiar radio, dan penulis juga. Tulisan-tulisannya ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan tentu saja informatif. Meskipun hanya cerita tentang pengalaman lo yaa.. bukan yang artikel serius melulu, tapi bukankah kita juga bisa memetik pelajaran dari pengalaman hidup orang lain? ;)

Itulah kenapa saya juga pede-pede aja berbagi tentang pengalaman saya di blog. Ya kali ada yang baca terus mendadak jadi tobat gitu kan? *dikeplak

Kalau mau terinspirasi dari Trinity kok kayaknya kejauhan, hahaha. Dia-nya sudah mau kelar keliling dunia, saya-nya baru ancang-ancang mau bikin paspor :))

Saya tetap menjaga konten blog saya termasuk dari segi tata bahasa. Berhubung saya agak merasa terganggu dengan orang *yang ngakunya penulis* yang masih membuat artikel tak konsisten menggunakan kata ganti “aku” dan “saya” dalam satu artikel misalnya, maka saya berusaha semaksimal mungkin untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dalam artikel yang saya tampilkan di blog ini.

Tulisan kayak begitu itu ganggu lo, gaes. Beneran!
Biasanya kalau menemukan tulisan macam ini, saya langsung close tab sih, hahaha, daripada ngegerundel wae

Memang sih menulis sesuatu yang bisa disukai semua orang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kalau dulu pas rapat evaluasi, redaksi kami mengistilahkan, “tidak mungkin menyenangkan semua pembaca”. Soalnya ya isi kepala orang beda-beda. Bisa jadi menurut kita sudah bagus, tapi menurut yang lain biasa aja. Bisa jadi menurut kita sudah benar, tapi ternyata tulisan dan konten yang kita tampilkan kurang tepat.

Saya sering nih nemuin yang kayak begini. Terutama kalau menyangkut istilah-istilah kesehatan yang belum populer. Nggak usah ribet-ribet deh, di sini saya yakin nggak semua tau bedanya akut dan kronis, tapi kalau nulis udah kayak yang paling ngerti. Iya nggak? Ngaku aja :p

Itulah kenapa, Kak, kita jangan hanya suka menulis. Kita juga harus rajin membaca. Sama hal-nya dengan kita harus lebih banyak mendengarkan, dibandingkan bicara. Tul, nggak?


Eh udah dulu yeee, saya capeks..hahaha. Kalian juga masa nggak capek baca tulisan saya daritadi. Kecuali kalau kalian ngefans sih.. :p 

Sampai jumpa di postingan berikutnyaaaa~~~



No comments:

Post a Comment