Saya baru ingat kalau saya masih punya utang cerita masa orientasi
ketika kuliah nih. Ya ampun, nggak ada yang ngingetin ya? *ya iyalah* *siapa
elooh XD*
Awalnya saya ingin nulis topik kekinian sih, tapi berhubung yang lagi
ngehits kalau nggak Awkarin berarti Raffi-Ayu Ting Ting, dan saya lagi nggak
minat nyinyirin orang, ya sudahlah, lanjut cerita nostalgia orientasi sekolah saya
saja yuk.
Baca juga : Nostalgia Orientasi Sekolah (SMP-SMA)
Tahun 2009 saya resmi menjadi mahasiswa semester 1 di sebuah perguruan
tinggi negeri di Surabaya. Pengukuhan mahasiswa barunya dilakukan tanggal 18
Agustus 2009. Pas banget ya sudah 7 tahun yang lalu *mendadak merasa tua*
Ketika itu saya, yang ngekos di sekitar kampus B, harus mengikuti
Pengukuhan Mahasiswa Baru (Maba) di kampus C yang jaraknya entah berapa saya
nggak bisa ngira-ngira, hahaha. Pokoknya kalau harus jalan kaki ke sana berarti
saya benar-benar lagi kurang kerjaan deh, lha wong angkot ke sana juga banyak,
wakakakak :p *apasih, Gin?
Tapi berhubung saya masih sangat buta jalan Surabaya dan waktu itu
angkot belum ada yang lewat karena baru jam 6 pagi, saya dan salah seorang
teman, namanya Fani, akhirnya naik taksi ke sana. Kurang lebih 20ribuan lah ya
ongkosnya, dan kami sudah sampai –waktu itu namanya Auditorium- dan melihat
lautan Maba berbaju putih-putih di mana-mana.
Di Auditorium, saya sudah janjian duduk bareng Erien di kursi tengah,
menunggu prosesi dengan terkantuk-kantuk dan banyak mati gaya. Kami mengisi
waktu dengan smsan dengan Ulfah (kuliah di FKM tapi nggak ketemu pas
Pengukuhan) dan Ian (kuliah di ITS), rekan kami selama mengikuti bimbingan
belajar. Waktu itu kami sempat selfie juga tapi file-nya entah di mana ya :(.
Oiya, ketika itu Erien “memperkenalkan” saya pada video Upien dan Ipin yang dia
simpan di ponselnya, dan saya akhirnya tetap hobi nonton Upien dan Ipin sampai
sekarang meskipun episodenya diulang-ulang, hahaha.
Anyway di Pengukuhan Maba inilah saya pertama kali mendengarkan lagu
hymne universitas. Kami semua diminta berdiri dan menyanyikannya bersama para
paduan suara. Merinding, bangga, bahagia, campur aduk jadi satu rasanya. Apalagi
ketika teringat semua perjuangan untuk bisa sampai ke titik ini. Fyuuuh…
*mbrebes mili*
Setelah Pengukuhan Maba, kami diarahkan untuk kembali ke kampus
masing-masing (saya di kampus B) dan menerima pengumuman lebih lanjut terkait
orientasi maba di sana. Saya kembali ke kampus bersama Erien menggunakan taksi
dengan saya turun duluan di kampus B dan Erien lanjut naik taksi sampai ke
kampus A. Rasanya saya sudah mulai deg-degan tuh di situ, karena saya dengar
banyak desas desus tak enak tentang OSPEK (Orientasi Pengenalan Kampus) yang
biasanya jadi ajang perploncoan senior.
Saya celingak celinguk masuk ke fakultas karena memang belum punya
kenalan sama sekali. Jadilah selama beberapa saat saya hanya mengikuti arus
para Maba saja, hahaha. Ternyata kami diminta masuk ke sebuah ruangan besar,
dan di dalamnya sudah menunggu para senior berjaket almamater.
Kami disambut dengan baik sekali di sini. Mulai dari sambutan ketua
panitia, ketua BEM, hingga wakil dekan bagian Kemahasiswaan semuanya terdengar
sangat bersahabat. Saya masih insecure sih. Jangan-jangan ini cuma awal-awalnya
saja, hihihi :p
Orientasi kampus kami terbagi menjadi beberapa kali. Ada orientasi
universitas, orientasi fakultas, hingga orientasi jurusan. Berhubung fakultas
saya hanya ada satu jurusan, saya hanya perlu mengikuti dua kali orientasi,
yaitu universitas dan fakultas saja.
Orientasi universitas diselenggarakan oleh pihak kemahasiswaan
universitas. Acaranya ya pengenalan kampus saja sih. Mulai dari sejarah,
fasilitas, visi, misi, hingga materi inspirasi, dan perkenalan dari Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Universitas. Kami juga diberikan materi dan diminta
mendiskusikan suatu kasus dengan teman satu kelompok. Sejauh ini, semua
materinya bermanfaat dong yaaa.. hihihi yang paling bikin senang adalah karena
ini kegiatan kampus, kami dapat makan siang gratis. Yihaaa.. lumayaaan irit
#mental anak kos XD
Setelah tiga hari mengikuti kegiatan orientasi universitas, tibalah
saatnya orientasi fakultas. Katanya sih yang ini lebih horror. Katanya… :p
Kegiatan orientasi fakultas saya bertajuk Aspirint. Saya lupa ini
singkatan apa (maafkan ingatan saya -___-“) tapi yang pasti kegiatan ini jelas
menggambarkan apa yang akan kami lewati sepanjang melewati perkuliahan, hahaha.
Terutama di bagian kurang tidur dan tangan pegalnya ini *dikeplak :D
Kami diminta membuat jurnal terkait materi yang akan disampaikan
keesokan harinya. Nantinya ritual (?) ini akan sama persis dengan jurnal yang
harus kami buat sebelum praktikum.
Kami diminta mencatat materi yang disampaikan pemateri. Ya sama saja
sih nanti kuliah kan butuh mencatat materi.
Kami diminta membuat ID Card dengan bentuk 5-crown-15 dengan tulisan
yang mudah terlihat dari kejauhan. Pemirsa di sini yang tau 5-crown-15 kah? Wkwkwkwk
jangan tanya saya, nilai Kimia Organik saya nggak bagus-bagus amat.
bentuknya kayak gini ini lo |
Selain itu, kami juga diminta mengenakan seragam dan atribut yang sama
satu angkatan. Terserah apa, pokoknya sama. Syudududu~~ tau maksudnya? Biar kami
semua terbiasa berkoordinasi dengan teman lain, tak sebatas yang satu kelompok
atau satu kelas saja, dan untuk membiasakan kami bahwa semua teman di sini
setara. Karena kami harus menganggap teman sejawat sebagai saudara kandung
*tsaaaah*
Saya bersyukur sekali selama orientasi di kampus ini tak pernah ada
kekerasan fisik atau hal-hal aneh lain. Saya masih merasa wajar dengan semua
tugas-tugas yang diminta oleh senior karena memang semuanya masih masuk akal
untuk dilakukan. Please lah ini mah cuma remahan peyek kalau dibandingkan
dengan yang harus asistensi sama kakak kelasnya. *apakabar kampus sebelah :p
Sebenarnya juga mungkin yang di kampus sebelah juga ada tujuannya sih
meskipun saya nggak tau. Buktinya banyak tuh alumni-alumni suksesnya mereka. Sampai
pernah jadi menristek segala kan. *kedipbulumata
Sejauh ini, saya masih pro saja dengan kegiatan orientasi sekolah
ataupun kampus ya. Banyak sekali hal bermanfaat dari kegiatan semacam ini. Contoh
lah saya yang anak rantau begini. Kalau bukan karena ajang perkenalan di
orientasi begini, belum tentu saya kenal dengan teman-teman dan kakak kelas. Dari
kenalan-kenalan begini, saya kan jadi bisa tanya-tanya warung makan atau tempat
fotokopi yang paling murah di mana, hahahaha.
Belum tentu juga saya mau repot-repot mencari informasi kegiatan
mahasiswa mana yang sesuai dengan minat bakat saya, BEM dan BLM itu apa, dan
yang paling konyol, bisa-bisa saya tak paham laboratorium di kampus saya ada
berapa. Ya atuhlah masa mau keliling-keliling kampus lab sendirian. Bisa disambit
laboran nanti.
Tapiii… saya kontra banget dengan kegiatan orientasi yang masih
menjunjung senioritas dan perploncoan ya. Nggak ada gunanya banget. Apalagi dengan
kekerasan atau hukuman-hukuman fisik atau menjatuhkan mental dengan misuh-misuh
tak jelas *misuh teh naon?* kayak gitu mau jadi apa? Trus situ pingin adik
kelasnya ngehormatin gitu? Bah!
Menurut kalian gimana?
No comments:
Post a Comment