August 9, 2016

Nostalgia Orientasi Sekolah (Kuliah)


Saya baru ingat kalau saya masih punya utang cerita masa orientasi ketika kuliah nih. Ya ampun, nggak ada yang ngingetin ya? *ya iyalah* *siapa elooh XD*

Awalnya saya ingin nulis topik kekinian sih, tapi berhubung yang lagi ngehits kalau nggak Awkarin berarti Raffi-Ayu Ting Ting, dan saya lagi nggak minat nyinyirin orang, ya sudahlah, lanjut cerita nostalgia orientasi sekolah saya saja yuk.


Tahun 2009 saya resmi menjadi mahasiswa semester 1 di sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya. Pengukuhan mahasiswa barunya dilakukan tanggal 18 Agustus 2009. Pas banget ya sudah 7 tahun yang lalu *mendadak merasa tua*

Ketika itu saya, yang ngekos di sekitar kampus B, harus mengikuti Pengukuhan Mahasiswa Baru (Maba) di kampus C yang jaraknya entah berapa saya nggak bisa ngira-ngira, hahaha. Pokoknya kalau harus jalan kaki ke sana berarti saya benar-benar lagi kurang kerjaan deh, lha wong angkot ke sana juga banyak, wakakakak :p *apasih, Gin?

Tapi berhubung saya masih sangat buta jalan Surabaya dan waktu itu angkot belum ada yang lewat karena baru jam 6 pagi, saya dan salah seorang teman, namanya Fani, akhirnya naik taksi ke sana. Kurang lebih 20ribuan lah ya ongkosnya, dan kami sudah sampai –waktu itu namanya Auditorium- dan melihat lautan Maba berbaju putih-putih di mana-mana.

Di Auditorium, saya sudah janjian duduk bareng Erien di kursi tengah, menunggu prosesi dengan terkantuk-kantuk dan banyak mati gaya. Kami mengisi waktu dengan smsan dengan Ulfah (kuliah di FKM tapi nggak ketemu pas Pengukuhan) dan Ian (kuliah di ITS), rekan kami selama mengikuti bimbingan belajar. Waktu itu kami sempat selfie juga tapi file-nya entah di mana ya :(. Oiya, ketika itu Erien “memperkenalkan” saya pada video Upien dan Ipin yang dia simpan di ponselnya, dan saya akhirnya tetap hobi nonton Upien dan Ipin sampai sekarang meskipun episodenya diulang-ulang, hahaha.

Anyway di Pengukuhan Maba inilah saya pertama kali mendengarkan lagu hymne universitas. Kami semua diminta berdiri dan menyanyikannya bersama para paduan suara. Merinding, bangga, bahagia, campur aduk jadi satu rasanya. Apalagi ketika teringat semua perjuangan untuk bisa sampai ke titik ini. Fyuuuh… *mbrebes mili*

Setelah Pengukuhan Maba, kami diarahkan untuk kembali ke kampus masing-masing (saya di kampus B) dan menerima pengumuman lebih lanjut terkait orientasi maba di sana. Saya kembali ke kampus bersama Erien menggunakan taksi dengan saya turun duluan di kampus B dan Erien lanjut naik taksi sampai ke kampus A. Rasanya saya sudah mulai deg-degan tuh di situ, karena saya dengar banyak desas desus tak enak tentang OSPEK (Orientasi Pengenalan Kampus) yang biasanya jadi ajang perploncoan senior.

Saya celingak celinguk masuk ke fakultas karena memang belum punya kenalan sama sekali. Jadilah selama beberapa saat saya hanya mengikuti arus para Maba saja, hahaha. Ternyata kami diminta masuk ke sebuah ruangan besar, dan di dalamnya sudah menunggu para senior berjaket almamater.

Kami disambut dengan baik sekali di sini. Mulai dari sambutan ketua panitia, ketua BEM, hingga wakil dekan bagian Kemahasiswaan semuanya terdengar sangat bersahabat. Saya masih insecure sih. Jangan-jangan ini cuma awal-awalnya saja, hihihi :p

Orientasi kampus kami terbagi menjadi beberapa kali. Ada orientasi universitas, orientasi fakultas, hingga orientasi jurusan. Berhubung fakultas saya hanya ada satu jurusan, saya hanya perlu mengikuti dua kali orientasi, yaitu universitas dan fakultas saja.

Orientasi universitas diselenggarakan oleh pihak kemahasiswaan universitas. Acaranya ya pengenalan kampus saja sih. Mulai dari sejarah, fasilitas, visi, misi, hingga materi inspirasi, dan perkenalan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas. Kami juga diberikan materi dan diminta mendiskusikan suatu kasus dengan teman satu kelompok. Sejauh ini, semua materinya bermanfaat dong yaaa.. hihihi yang paling bikin senang adalah karena ini kegiatan kampus, kami dapat makan siang gratis. Yihaaa.. lumayaaan irit #mental anak kos XD

Setelah tiga hari mengikuti kegiatan orientasi universitas, tibalah saatnya orientasi fakultas. Katanya sih yang ini lebih horror. Katanya… :p

Kegiatan orientasi fakultas saya bertajuk Aspirint. Saya lupa ini singkatan apa (maafkan ingatan saya -___-“) tapi yang pasti kegiatan ini jelas menggambarkan apa yang akan kami lewati sepanjang melewati perkuliahan, hahaha. Terutama di bagian kurang tidur dan tangan pegalnya ini *dikeplak :D


Kami diminta membuat jurnal terkait materi yang akan disampaikan keesokan harinya. Nantinya ritual (?) ini akan sama persis dengan jurnal yang harus kami buat sebelum praktikum.
Kami diminta mencatat materi yang disampaikan pemateri. Ya sama saja sih nanti kuliah kan butuh mencatat materi.
Kami diminta membuat ID Card dengan bentuk 5-crown-15 dengan tulisan yang mudah terlihat dari kejauhan. Pemirsa di sini yang tau 5-crown-15 kah? Wkwkwkwk jangan tanya saya, nilai Kimia Organik saya nggak bagus-bagus amat.

bentuknya kayak gini ini lo

Selain itu, kami juga diminta mengenakan seragam dan atribut yang sama satu angkatan. Terserah apa, pokoknya sama. Syudududu~~ tau maksudnya? Biar kami semua terbiasa berkoordinasi dengan teman lain, tak sebatas yang satu kelompok atau satu kelas saja, dan untuk membiasakan kami bahwa semua teman di sini setara. Karena kami harus menganggap teman sejawat sebagai saudara kandung *tsaaaah*

Saya bersyukur sekali selama orientasi di kampus ini tak pernah ada kekerasan fisik atau hal-hal aneh lain. Saya masih merasa wajar dengan semua tugas-tugas yang diminta oleh senior karena memang semuanya masih masuk akal untuk dilakukan. Please lah ini mah cuma remahan peyek kalau dibandingkan dengan yang harus asistensi sama kakak kelasnya. *apakabar kampus sebelah :p
Sebenarnya juga mungkin yang di kampus sebelah juga ada tujuannya sih meskipun saya nggak tau. Buktinya banyak tuh alumni-alumni suksesnya mereka. Sampai pernah jadi menristek segala kan. *kedipbulumata

Sejauh ini, saya masih pro saja dengan kegiatan orientasi sekolah ataupun kampus ya. Banyak sekali hal bermanfaat dari kegiatan semacam ini. Contoh lah saya yang anak rantau begini. Kalau bukan karena ajang perkenalan di orientasi begini, belum tentu saya kenal dengan teman-teman dan kakak kelas. Dari kenalan-kenalan begini, saya kan jadi bisa tanya-tanya warung makan atau tempat fotokopi yang paling murah di mana, hahahaha.

Belum tentu juga saya mau repot-repot mencari informasi kegiatan mahasiswa mana yang sesuai dengan minat bakat saya, BEM dan BLM itu apa, dan yang paling konyol, bisa-bisa saya tak paham laboratorium di kampus saya ada berapa. Ya atuhlah masa mau keliling-keliling kampus lab sendirian. Bisa disambit laboran nanti.

Tapiii… saya kontra banget dengan kegiatan orientasi yang masih menjunjung senioritas dan perploncoan ya. Nggak ada gunanya banget. Apalagi dengan kekerasan atau hukuman-hukuman fisik atau menjatuhkan mental dengan misuh-misuh tak jelas *misuh teh naon?* kayak gitu mau jadi apa? Trus situ pingin adik kelasnya ngehormatin gitu? Bah!

Menurut kalian gimana?




No comments:

Post a Comment