Pokoknya minggu-minggu ini adalah minggu menyita pikiran banget karena kerjaan yang di-meeting-innya hari ini, minta selesainya...........kemarin -____-
Tapi ya namanya juga orang kerja ya, Sis. Ya udah lah, terima aja, bhahahaha.
Nah karena itulah, saya lagi nggak kepikiran mau nulis tentang apa. Soalnya yaaa itu tadi, pikiran sudah terlalu penuh, huhuhu. Tapi untunglah sempat mampir blogwalking beberapa, dan ketemu lah ide untuk bikin tulisan ini *sukanya niru-niru *biarin 😓
Kalau bicara tipe cowok yang disuka, biasanya saya cuma jawab umum semacam orangnya baik, diajakin ngomong nyambung, nggak resek, gitu gitu sih. Tapi kalau ditanya tentang tipe cowok yang nggak disuka, wowowow saya bisa nyebutin lah beberapa yang spesifik saya nggak suka dari cowok. And here they are.....
Saya nggak peduli sama yang ngeles dan bilang "yang penting hatinya, bukan rokoknya".
Ah nggak lah.
Cowok merokok ini masuk kriteria cowok yang gak bakal saya taksir, apalagi harus nge-date. Kadang ada yang masih tau aturan dengan hanya merokok di ruang khusus merokok dan nggak mau merokok dekat anak kecil, dan sebagainya.
Saya masih respect sih yang kayak gitu, tapi mendingan berhenti aja merokoknya, Mas.
Kan nggak ngurangi ganthengnya tho?
2. GAPTEK
Saya sendiri ini ngerasanya udah nggak canggih-canggih amat, jadi rasanya saya nggak mungkin lah nge-date sama cowok yang lebih gaptek dari saya 😣
Saya nggak ngarep cowoknya bakalan secanggih yang kuliah IT *yakaleee* tapi paling nggak, mendingan daripada saya gitu. Atau paling nggak, jangan yang sensi-sensi amat sama teknologi, karena saya pernah kenal seseorang yang ngirim email aja nggak suka, mendingan bertukar flashdisk.
OMG ini udah tahun berapa ya?
Apakah kalau bos-nya tinggal di Jakarta dan saya di Cikarang, maka saya harus bepergian 2 jam-an dulu untuk sekedar laporan hasil trial? *keburu disuruh resign*
Karena saya sendiri senang berdiskusi, senang mikir seru-seru, jadi kalau partner ngomong saya mikirnya lama, diskusinya kan jadi nggak seru ya?
Apalagi pacaran atau yang nantinya diniatkan untuk dinikahi, teman sepanjang hidup, terus tiap saya ngomong harus pakai diulang dua atau tiga kali. Doh! nggak efektif amat hidupnya.
Pokoknya cowok yang bisa diajak diskusi itu kriteria wajib buat dipacarin *atau dinikahin* karena mikir sendirian itu capek 😛 Pengalaman bisa digali, uang bisa dicari, tapi otak yang fast-response harus diasah dari kecil. 😅
Oleh karena itu, semakin kalian tau kecilannya kayak apa, semakin bagus, hwahahaha. Jadi bisa bandingin, dulu pinter kok sekarang gini? atau dulu biasa-biasa tapi ternyata sekarang cerdas luar biasa. Bisa jadi bahan pertimbangan kan? 😉
4. PIKIRAN SEMPIT
Yang suka bikin saya emosi sama timeline akhir-akhir ini.
Kok ya kebetulan banget ada beberapa orang teman di FB yang pikirannya sempit dan negatif melulu. Sharing-sharing berita udah yang sok iye, padahal sumbernya dari portal berita gak mutu. Ditambah dengan komentar-komentar negatif berbau rasis dan penuh sumpah serapah.
Gak butuh waktu lama lah, langsung saya unfollow dan bahkan ada yang langsung saya block karena buat apa lah liat postingan isi penuh kebencian kayak gitu.
Saya temenan aja mikir-mikir, apalagi kepikiran mau jadiin pacar atau suami. Big NO.
Semoga kita dijauhkan dari jodoh lelaki macam begini ya. Saya yakin di dunia ini masih banyak cowok yang pikirannya lebih terbuka dan nggak norak.
Pamer lah sesuka hatimu dan kau akan jadi salah satu yang tidak masuk kriteria untuk kujadikan pacar, wkwkwkwk.
Sebenarnya definisi pamer yang saya maksud ini bukan yang lagi ke luar negeri kemudian foto-foto ya.
Bukan.
Kalau saya anggap itu pamer sih tandanya saya iri, bhahaha.
Menurut saya backpacker sendirian itu keren. Apalagi kalau pulang-pulang situ jadi makin rendah hati dan berpikiran terbuka.
Nah, yang saya maksud di sini adalah pamer naik motor dengan kecepatan 180 km/jam dan selamat, atau pamer nerbangin drone di luar ambang ketinggian yang diperbolehkan *ngelanggar peraturan bukannya malu kek*, atau pamer naik gunung pake celana pendek doang *kena frostbite baru kapok kowe*, atau pamer sering touring sendirian kemudian meremehkan orang lain yang nggak suka bepergian.
Lah? Situ oke, Mas?
Okay okay tentu saja yang begini-begini masuk ke tipe yang gak bakal saya jadikan pasangan. hahaha.
No thanks.
Mungkin menurut dia, melanggar peraturan atau menantang maut itu keren.
Padahal menurut saya sih norak.
Kalau suka olahraga ekstrem, sekalian aja lah arung-jeram, wall-climbing, atau apalah gitu. Coba daftar jadi tim SAR juga boleh. Yang faedah kalo kata Seus Arum mah.
Jauh-jauh lah dari tipe cowok kayak gini, Gengs. Mungkin dia beneran setia, romantis, or whatever, tapi tingkahnya lo, nggilani. 😪
***
Sudah ada lima tipe cowok yang nggak bakal masuk kriteria pasangan saya nih. Sebenarnya masih ada lagi, tapi saya nulisnya capek, hahaha.
Lanjut minggu depan ya.
See you!
No comments:
Post a Comment