June 29, 2015

Industrial Pharmacist Anniversary

Tanpa terasa sudah setahun saya bekerja di industri farmasi. Yaaa... meski dengan penuh perjuangan, gelombang pasang, dan segala macamnya, saya toh masih bertahan, hahaha. Alhamdulillah... :) yang agak bikin ribet adalah lokasi industri saya bekerja ini jauh sekali dari rumah. Bukan hanya sulit ketika harus mendadak pulang karena tiket yang mahal harganya, tapi juga faktor lingkungan yang kalau buat saya sih masih belum cocok.
Mungkin hal itu juga yang membuat kami mencari kompensasi dengan mencari tempat tinggal yang nyaman dan aman meski dengan harga yang cukup lumayan. Sangat dekat dengan tempat kami berdua kerja, dikelilingi lingkungan yang asri dan dekat dari tempat hiburan. Hmm... ya kalau Maxx Box dan MLC itu bisa jadi tempat hiburan sih... :p sebenarnya jarak dari rumah ke Indomaret atau Alfamart terdekat juga sama saja dengan jalan kaki dari kos ke Gubeng Airlangga II dulu, tapi sepertinya sekarang saya lebih memilih membangunkan suami dan memintanya mengantar deh, hahahaha *pemalas* Bulan ini juga De Lagoon yang dekat rumah itu sudah buka. Kalau bosan dan ingin menghabiskan waktu bercengkrama berdua sambil diiringi life music dan pemandangan danau Elyssium, boleh laaah ke sini. 
Bagi yang mengenal saya atau pernah membaca postingan di blog ini, pasti tau bahwa saya dan suami sempat bekerja di perusahaan yang sama. Saya ditempatkan di bagian research and development dengan jobdesc segala rupa, hahaha. Mulai dari pengembangan metode pengujian (analytical) hingga trial-trial formula untuk produk baru. Sementara suami di bagian validasi-kualifikasi yang sampai sekarang ini juga masih ditekuninya meski sudah pindah ke tempat baru. Karena latar belakang keilmuan dan pekerjaan kami yang sama ini, kami bisa saling berdiskusi tentang pekerjaan hingga larut malam. Lebih ke diskusi lucu-lucuan dan saling memotivasi kalau ada yang mengganjal di hati sih. Kalau yang serius-serius amat juga ngapain, sudah bosen di tempat kerja sendiri-sendiri :p 
Meski baru seumur jagung, saya sudah cukup mengerti beberapa hal tentang industri farmasi ini sendiri. Jadi kalau ada yang sotoy (sok tahu -red-) dan sharing-sharing segala rupa yang berhubungan dengan industri farmasi di sosial media, tapi sebenarnya nggak benar, kadang saya gerah deh lihatnya. Pernah ada yang membandingkan dan sok menghitung harga bahan baku dan cost produksi sebuah produk obat. Menurut orang ini, harga jualnya tidak masuk akal karena  toh harga bahannya hanya segitu. Hmm.. kenapa saya bilang sok? karena orang ini lupa atau mungkin tidak tahu menghitung pengujian yang dibutuhkan dari setiap rangkaian proses produksi. Duh Mas, ini reagen dan bakteri pembanding menurut ngana harganya berapa? :p
Pernah juga ada yang sharing penandaan warna di kemasan pasta gigi yang sebenarnya adalah eyemark *ini sampai jadi topik bahasan se-grup* :p Hadeee...
Ya sudahlah yaaa... semoga saya tidak ikut-ikutan menjadi yang seperti itu. Kadang maksud hati ini ingin mengingatkan yang baik, yang sebelah sana beda penafsiran. Kadang yang sudah jelas salah saja masih bisa nyolot dan malah mengumpulkan massa agar terlihat benar. Mari kita doakan saja orang-orang semacam ini agar segera kembali ke jalan yang benar ya... :p
Sebenarnya saya masih betah-betah saja bekerja di industri farmasi. Tentu saja karena memang dulunya saya kuliah di jurusan farmasi dan saya adalah apoteker. Meskipun mungkin *mungkin loh yaaa iniiiii :p* saya ingin juga mencoba bekerja di Dinas Kesehatan atau Badan POM. Yaaa... siapa yang tau lah ya, hehehe. Let's see. 
By the way beberapa hari lalu saya janji mau mengulas hadiah-hadiah ya? hahaha maafkeeeuuun... belum sempat mindahin fotonya. Nanti kapan-kapan ya. See you on the next post!

No comments:

Post a Comment