Jadi
berhubung mood sedang tidak karuan, rasanya saya ingin menulis saja. Lumayan
lah mengurangi pikiran-pikiran negatif di kepala.
Sejak bulan
April ini, saya tidak lagi sekantor dengan suami. Meskipun dulu beda
departemen, tapi setidaknya kami masih bisa berangkat dan pulang bersama, makan
siang bersama, dan bertemu di ruang meeting yang sama pada meeting koordinasi
bulanan.
Sekarang ini
jam masuk kami berbeda, apalagi jam pulang. Sempat makan siang bersama, tapi
dengan menu yang berbeda. Dan tentu saja, kami menghadapi orang-orang yang
berbeda sekarang.
Saya yang
belum pernah pindah tempat kerja mungkin belum pernah merasakan asingnya
bertemu dengan orang-orang yang sama sekali belum saya kenal untuk bekerja
bersama. Belum pernah merasakan bingungnya harus bertemu siapa pada hari
pertama bekerja atau bingung tempat kerjanya di mana. Ya, saya belum pernah
karena saya langsung direkrut bekerja oleh industri tempat saya magang dulu
sehingga saya cukup mengenal beberapa orang di sini bahkan sebelum saya mulai
resmi bekerja.
Saya
merasakan “hilang” untuk pertama kalinya justru ketika kuliah. Saya tidak punya
teman se-alumni di tempat saya akan berkuliah nanti. Saya juga akan tinggal di
tempat kos yang penghuninya belum saya kenal. Saya tidak tahu di mana itu RK
3.1, RBC, Tekfar, bahkan ruang sidang :p Di malam menuju acara Pengukuhan
Mahasiswa Baru, saya bingung karena tidak tahu harus naik apa ke tempat acara
tersebut dilaksanakan, hahahaha.
Tapi dari
semua pengalaman itu, saya kemudian menjadi pribadi yang lebih terbuka.
Sejujurnya sih saya akui bahwa sejak kecil hingga SMA, pemikiran saya
konservatif sekali. Bisa jadi ini disebabkan karena faktor lingkungan yang dari
dulu itu-ituuuu saja. Berbeda sekali dengan jaman kuliah yang –menurut saya-
bhinneka tunggal ika sekali. Teman-teman saya seangkatan memang hanya kurang
lebih 200 orang, lebih sedikit dibandingkan teman se-angkatan ketika SMA dulu.
Tapi kalau teman SMA hampir 99% berasal dari Bangkalan, teman kuliah ini justru
berasal dari daerah yang bahkan sampai sekarang belum pernah saya kunjungi.
Bahkan saya dengar namanya juga baru waktu itu *oke, bisa jadi ini saya saja
yang kuper :p* *abaikan*
Saya akhirnya
berkenalan dengan satu demi satu teman baru. Mulai dari teman sekelas,
sekelompok, sama-sama jadi panitia kegiatan, satu organisasi, dan lainnya. Ada yang
hanya sekedar kenal dan saling senyum sapa ketika bertemu, teman seiya sekata
karena terlalu sering sekelompok hingga yang sering mengajak main pump bersama
*ketauan suka ngepump :p* dan yang sekarang akhirnya hidup bersama setelah
menikah *eh
Ternyata
bukan hanya lingkup pergaulan yang semakin luas, saya juga jadi bertemu jodoh
*maruk
Absolutely right ^^ saya dapat dari sini ^^ |
Bulan depan
berarti sudah setahun saya bekerja di sini. Tinggal di lingkungan yang
dikelilingi kawasan industri dengan biaya hidup lumayan. Sejauh ini, saya masih
merasa cukup nyaman meski rindu keluarga juga seringkali menyerang. Saya juga
rindu sekali dengan mudah dan murahnya fasilitas publik di daerah asal kalau
dibandingkan dengan sekarang. Tapi di balik ini semua, saya sedang berusaha
untuk keluar dari zona nyaman. Saya juga sedang mencoba hidup tanpa bantuan
orang tua –yang akan dengan senang hati menguruskan ini itu- dan hidup
bersosialisasi dengan banyak orang yang sebelumnya belum pernah saya kenal.
No comments:
Post a Comment