Orang Indonesia yang punya televisi (TV) di rumahnya pasti
pernah nonton sinetron. Yaaa… tidak harus yang mantengin di depan TV setiap
hari sih, minimal pasti pernah liat iklannya lah ya.
Yang kadang dibumbui potongan-potongan adegan menegangkan
dan bikin penasaran buat nonton gitu *meskipun kadang nggak mempan buat saya :p
Sejak kecil saya cukup tau beberapa sinetron yang pernah happening di kalangan emak-emak atau nenek sekitar rumah saya. Sebutlah sinetron Tersanjung yang fenomenal itu, Tersayang, Kehormatan, Takdir *eh benar nggak sih, pokoknya yang main Teh Desi Ratna Sari* dan masih banyak lagi deh. Pemeran utamanya antara lain Jihan Fahira, Lulu Tobing, Adam Jordan, Gunawan, Paramitha Rusadi, dan siapa lagi ya saya lupa, hahaha.
diambil dari sini |
Sampai sekarang pun sinetron masih memiliki banyak penggemar. Meski trend-nya sudah bukan lagi hari-ini-jadwalnya-sinetron-apa karena tayangnya memang hanya seminggu sekali. Sekarang sih jadinya sesudah-sinetron-ini-dilanjutkan-sinetron-apa karena tayang terus setiap hari. Dan semakin banyak penggemarnya, akan menentukan seberapa lama sinetron itu akan diproduksi. Bahkan kadang sampai gonta-ganti pemeran utama beberapa kali dan cerita yang sudah keluar jalur dari awal produksinya *baca : sinetron bubur itu :p
Eh, sebenarnya ini ada apa ya jadi membahas-bahas sinetron?
Entahlah, mungkin saya lagi kesambet. Tiba-tiba saja ada ide ini, ya tulis saja. Daripada hanya berputar-putar memenuhi isi kepala.
Saya jadi ingin membandingkan dunia sinetron dengan realita. Benar tidak sih ada yang pura-pura menabrakkan pundak ke gebetan untuk meraih perhatian? Biasanya pasangan ini akan berakhir hidup bahagia selamanya gitu di sinetron. Nah, Kalau di dunia nyata semuanya semacam ini, gampang sekali sepertinya cari jodoh ya? Hahahaha. Tinggal tabrakin pundak, kertas-kertas berhamburan, ambil bersama, kemudian jatuh cinta. Simpel banget :p
Di sinetron mudah sekali menemukan pasangan yang benar-benar mau berkorban apa saja tanpa pamrih. hampir semua pasangan di sinetron tidak selingkuh. Paling-paling digoda mantan dari masa lalu yang akan membuat konflik dari awal hingga akhir sampai akhirnya dia berhasil disingkirkan. Di dunia nyata apa kabar? :p
Sinetron juga seringkali menyuguhkan adegan picisan semacam membelikan bunga, membersihkan sisa es krim di ujung bibir *apa banget deh*, mengelap keringat, menjemput diam-diam dari tempat kerja, atau semacamnya. Sejujurnya sih saya belum pernah melihat mama ayah sedrama itu. Tapi sebenarnya perhatian kecil semacam ini juga bukan ide yang buruk. Selama dilakukan ke suami/istri sendiri loh ya.. Bukannya malah disalahgunakan dan kemudian ditiru anak SD atau digunakan untuk merayu selingkuhan -___-"
Oiya, adegan langsung lari dari kantor dan tancap gas pulang ke rumah begitu dengar kabar pasangan sakit itu benar-benar ada tidak sih? Yakin tuh habis itu bebas teguran atasan atau HRD? :p
Aaaah.. namanya juga sinetron sih ya. Tujuan utamanya juga menghibur. Adegan-adegan lebay semacam inilah yang justru menarik perhatian pemirsa setianya.
Meski saya belum pernah tau ada anak direktur yang jatuh cinta sama OB kemudian kawin lari tapi lama-lama direstui, tapi paling tidak, sinetron tetap hiburan.
Melihat suksesnya sinetron-sinetron yang menurut kita aneh itu, berarti memang masih banyak yang menikmati alur ceritanya atau mungkin memandangi idolanya yang menjadi pemeran di sinetron tersebut.
No comments:
Post a Comment