January 20, 2015

Pembaca Menulis :)

Nyomot dari sini
Sejak kecil saya sudah suka sekali membaca. Cerita fiksi atau kisah-kisah sejarah hingga biografi orang terkenal. Kadang saya juga membaca koran atau majalah yang mengupas tentang artikel kesehatan, peristiwa penting, atau hanya sekedar informasi terkini. Semuanya saya suka.

Mungkin hobi membaca ini juga yang kemudian membawa saya untuk menyukai dunia tulis-menulis. Ketika SD, saya senang sekali menulis atau membuat kliping untuk ditempelkan di buku tulis. Ketika SMP, saya sering menulis cerita pendek yang umumnya memiliki kesamaan dengan pengalaman saya atau teman-teman, hahahaha. Kurang kreatif memang, tapi toh cukup membantu menghilangkan kebosanan. Hingga kemudian ketika SMA, saya masuk ekstra kurikuler Jurnalistik yang membawa saya berpetualang mengikuti beberapa lomba dan seminar. Sampai jaman kuliah pun, saya aktif di divisi Farma Pos dan masuk staf bidang Komunikasi dan Informasi BEM Fakultas.
Saya selalu kagum pada orang-orang yang mampu menulis dengan cukup baik. Menulis dalam arti luas ya maksud saya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menulis bukan hanya berarti :

1.membuat huruf (angka dsb) dengan pena (pensil, kapur, dsb), tetapi juga bisa berarti 2.melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat) dengan tulisan.

Menulis yang saya maksud daritadi adalah pengertian menulis yang terakhir ini.

Bukan yang tulisannya penuh syair indah, banyak kiasan atau istilah-istilah yang njelimet sih. Tulisan yang biasa saja tapi mengena, atau yang menggunakan bahasa sederhana tapi menarik untuk dibaca sudah cukup membuat saya terkagum-kagum.
Umumnya para penulis  ini adalah yang menulis karena suka, atau menulis karena ingin membagi pengetahuan. Menulis karena ingin berpendapat hingga menulis cerita karena luapan imajinasi di dalam kepala.
Ya, penulis-penulis seperti ini yang mungkin tak banyak orang kenal, tapi toh selalu saya kunjungi blog.nya atau koleksi bukunya. Saya ingat kata-kata seorang penulis yang pernah saya hadiri seminarnya 


"Menulislah Karena Suka, Tidak Terpaksa"

Saya kemudian mengerti bahwa menulis adalah dorongan hati. Bukan agar tulisannya dimuat. Bukan untuk mendapatkan hadiah. Bukan pula agar tampak menginspirasi. Bukan. Kalaupun toh memang ingin membuat buku, jauhkan pikiran royalty, materi, hingga puja puji sebagai motivasi. Just do it, dan biarkan orang lain menilai. Kenapa? Karena kepuasan batin setelah menulis bukan ditentukan oleh banyaknya materi yang kita dapat, atau pujian yang kita terima, tapi kelegaan hati setelah mengungkapkan yang ada di kepala dan semua yang membuncah di dalam dada *tsaaaah… bahasanya :p


Ini hanya sekedar opini pribadi. Tidak semua harus setuju ^^ tidak semua harus mau mengerti. Saya nulisnya juga sambil senyum-senyum kok :p Jadi gak perlu dianggap terlalu serius lah ya. Untuk yang bercita-cita menjadi penulis, semangaaaat :)



No comments:

Post a Comment