![]() |
Nyomot dari sini |
Sejak kecil
saya sudah suka sekali membaca. Cerita fiksi atau kisah-kisah sejarah hingga
biografi orang terkenal. Kadang saya juga membaca koran atau majalah yang
mengupas tentang artikel kesehatan, peristiwa penting, atau hanya sekedar
informasi terkini. Semuanya saya suka.
Mungkin hobi
membaca ini juga yang kemudian membawa saya untuk menyukai dunia tulis-menulis.
Ketika SD, saya senang sekali menulis atau membuat kliping untuk ditempelkan di
buku tulis. Ketika SMP, saya sering menulis cerita pendek yang umumnya memiliki
kesamaan dengan pengalaman saya atau teman-teman, hahahaha. Kurang kreatif
memang, tapi toh cukup membantu menghilangkan kebosanan. Hingga kemudian ketika
SMA, saya masuk ekstra kurikuler Jurnalistik yang membawa saya berpetualang
mengikuti beberapa lomba dan seminar. Sampai jaman kuliah pun, saya aktif di
divisi Farma Pos dan masuk staf bidang Komunikasi dan Informasi BEM Fakultas.
Saya selalu
kagum pada orang-orang yang mampu menulis dengan cukup baik. Menulis dalam arti
luas ya maksud saya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menulis bukan
hanya berarti :
1.membuat huruf (angka dsb) dengan pena (pensil, kapur, dsb), tetapi juga bisa berarti 2.melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat) dengan tulisan.
1.membuat huruf (angka dsb) dengan pena (pensil, kapur, dsb), tetapi juga bisa berarti 2.melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat) dengan tulisan.
Menulis yang saya maksud daritadi adalah pengertian menulis yang terakhir ini.
Bukan yang tulisannya
penuh syair indah, banyak kiasan atau istilah-istilah yang njelimet sih. Tulisan
yang biasa saja tapi mengena, atau yang menggunakan bahasa sederhana tapi menarik
untuk dibaca sudah cukup membuat saya terkagum-kagum.
Umumnya para
penulis ini adalah yang menulis karena
suka, atau menulis karena ingin membagi pengetahuan. Menulis karena ingin
berpendapat hingga menulis cerita karena luapan imajinasi di dalam kepala.
Ya,
penulis-penulis seperti ini yang mungkin tak banyak orang kenal, tapi toh
selalu saya kunjungi blog.nya atau koleksi bukunya. Saya ingat
kata-kata seorang penulis yang pernah saya hadiri seminarnya
"Menulislah Karena Suka, Tidak Terpaksa"
Saya
kemudian mengerti bahwa menulis adalah dorongan hati. Bukan agar tulisannya
dimuat. Bukan untuk mendapatkan hadiah. Bukan pula agar tampak menginspirasi.
Bukan. Kalaupun toh memang ingin membuat buku, jauhkan pikiran royalty, materi,
hingga puja puji sebagai motivasi. Just do it, dan biarkan orang lain menilai.
Kenapa? Karena kepuasan batin setelah menulis bukan ditentukan oleh banyaknya
materi yang kita dapat, atau pujian yang kita terima, tapi kelegaan hati
setelah mengungkapkan yang ada di kepala dan semua yang membuncah di dalam dada
*tsaaaah… bahasanya :p
No comments:
Post a Comment