Semakin ke sini rasanya saya menjadi seorang yang makin well-planned. Entahlah kenapa, sepertinya faktor U berpengaruh, hahahaha :p Mungkin juga karena faktor jauh sekali dari keluarga di rumah membuat saya jadi merasa harus lebih berhati-hati dan merencanakan setiap langkah yang akan saya lewati dengan penuh persiapan. Atau minimal, dengan beberapa informasi dasar lah sehingga saya tidak harus benar-benar "buta" ketika harus mengalaminya.
Gambar dari sini |
Perubahan saya ini memberikan pengaruh cukup baik sebenarnya. Apalagi dengan kecanggihan teknologi yang membuat informasi menjadi sangat mudah diakses. Ketika harus pulang ke Surabaya dan belum tau jalur angkutan umum, saya cukup browsing di Google dan alternatif angkutan yang bisa saya gunakan pun beragam ditampilkan. Ketika sedang bingungnya mencari rumah kontrakan, saya tak perlu repot-repot mendatangi setiap rumah dan menelepon pemiliknya karena di situs khusus properti sudah tersedia lengkap dengan harga sewanya.
Menjadi seorang well-planned sebenarnya tidak ada ruginya. Jadi semangat menggali informasi dan survey sana sini. Saya melakukannya dengan happy sih, lha wong saya memang suka kok. Yang jadi masalah adalah kalau rencana yang sudah tersusun itu menjadi tidak sesuai saat eksekusinya. Jeng jeeeeng... :D bisa muncul tanduk di kepala. Ini nih jeleknya...hohoho
Mungkin seiring berjalannya waktu nanti saya bisa lebih memanajemen hati agar tidak mudah terbawa emosi ketika keluar dari jalur rencana. Sepertinya saya sering lupa bahwa dari setiap yang telah diusahakan, saya tetap harus kembali memasrahkan. Bagaimanapun juga rencana Sang Pencipta pasti jauh jauh jauh lebih baik untuk umatnya kan? Daun yang jatuh saja sudah ada catatannya sendiri, apalagi kehidupan kita ya... ;) *wink wink
Meskipun demikian, rencana dan usaha tetap harus dilakukan. Karena sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu hamba apabila mereka tidak mengusahakannya... :)
*random posting
*lagi galau gumalau :))
No comments:
Post a Comment